Saturday, October 17, 2009

Install Ethernet driver ACER ASPIRE 4736 di LINUX

2 comments

Salam teknologi...

akhirnya,laptop gw sampe jugaa dirumah,,,( ACER ASPIRE 4736 ). Langsung malemnya gw install linux mint 7.0 ( Gloria ), turunana Ubuntu 9.04 (Jaunty Jackalope). Setlah selesai gw selesai install,niat gw mau copy repository dari laptop tmen gw via LAN. Tapi,saat gw mau bikin IP ternyata device ETHERNET laptop gw gak ke-detect di linux mint. Setelah,bolak-balik searching di google, akhirnya gw menemukan solusinya.

Ini link yang gw dapet : --KLIK SINI--

Kira-kira seperti ini cara menginstall driver ethernet di ACER ASPIRE 4736 :

  1. Pastikan anda sudah meng-install build-essential dari terminal dengan perintah :

    sudo apt-get install linux-headers-generic build-essential make

  2. Download terlebih dahulu drivernya di http://partner.atheros.com/Download.aspx?id=103

  3. Setelah selesai ekstrak file download-an tersebut di terminal dengan perintah :

    tar zxvf AR81Family-linux-v1.0.0.10.tar.gz

    ( jika ada error,biarkan saja )

  4. Masuk ke direktori src yg ada di dalam folder yg sudah di ekstrak :

    cd src/

  5. Lalu,jalankan perintah ini :

    sudo make install

  6. Lalu install drivernya :

    sudo modprobe atl1e

  7. Kemudian, cek apakah sudah terinstall eth0 nya :

    ifconfig -a

  8. Tambahkan modul baru agar terdeteksi secara otomatis ketika booting :

    sudo echo atl1e >> /etc/modules

  9. Restart komputer :

    sudo reboot


Selesai deh....gampang kan ??

Selamat Mencoba

Tuesday, September 29, 2009

Kisah Seorang Mahasiswa Bodoh Setelah Belajar Linux

0 comments
Ya! Buat kamu yang belum pernah mencoba menggunakan sistem operasi yang identik dengan logo pinguin ini, ada baiknya untuk tidak mencoba memakainya! Loh? Kenapa? Berikut beberapa alasan untuk tidak menggunakan Linux.

1. Linux itu susah!
Iya itu faktanya. Linux itu susah! Bener-bener susah! Sekali kamu coba memakainya maka akan sulit bagi kamu untuk tidak mengulangi untuk memakainya lagi. Linux bagai candu yang akan membuat pemakainya betah berlama-lama berinteraksi dengannya, dan seringkali memberikan pertanyaan-pertanyaan yang unik dan menarik.

2. Linux itu mainan para hacker!
Buat yang merasa dirinya bukan hacker, sangat disarankan untuk tidak memakai Linux. Mengapa? Iya, karena Linux akan membuat kamu mandiri.

Hmmm… mandiri? Contohnya?

Di Linux, kamu akan menemukan banyak hal baru dan menarik. Kamu akan terus mencoba dan mencoba. Sedikit demi sedikit ‘hack‘ pada sistem operasi ini akan kamu lakukan.

Hack? Iya, hack! Terdengar keren dan begitu geek, bukan? Semua itu legal untuk dilakukan di Linux, karena source codenya dengan mudah dapat kamu peroleh, kamu modifikasi, ubah sana, ubah sini, dan menyebarkannya ulang dengan bebas pula, selama tidak keluar dari ruang lingkup General Public License.

3. Linux itu merugikan!
Pihak-pihak yang mendukung konsep proprietary software tentulah akan merasa dirugikan. Mengapa? Karena bila semakin banyak pengguna Linux (dan open source) tentu lahan bisnis mereka akan semakin tergerus terus dan terus.

Tapi, tidak hanya kerugian dari segi finansial saja yang akan mereka dapat. Melainkan juga ada banyak keuntungan yang akan mereka peroleh, meskipun tidak mereka rasakan secara langsung. Contohnya? Karena software open source tersedia source codenya dengan bebas, maka pengembang software proprietary pun dapat ‘mengintip’ dan ‘mencomot’ beberapa bagian software yang mereka anggap menarik untuk kemudian diintegrasikan ke dalam software komersial mereka.

Duh, contohnya masih kurang nih! Oke… oke… Kita ambil contoh Sun Microsystems dengan software office suite mereka yang ternama, OpenOffice dan StarOffice. Hmmm… ada apa dengan OpenOffice dan StarOffice? Sungguh menarik melihat fenomena yang terjadi di sini. OpenOffice dibangun berdasarkan source code StarOffice, lisensi yang disematkan ke OpenOffice ini bersifat open source yang dikembangkan secara gotong royong dengan komunitas yang tersebar di seantero benua di muka bumi ini. Dari hasil pengembangan OpenOffice, Sun Microsystems kemudian mengambil beberapa bagian kodenya untuk kemudian diintegrasikan ke StarOffice dengan ditambahkan beberapa ‘hasil keringat’ ‘orang dalam’ Sun Microsystems. Lisensi StarOffice sendiri bersifat proprietary. Sebuah hubungan timbal balik yang unik dan saling menguntungkan, bukan?

4. Linux itu jelek dan tidak menarik
Pernyataan itu tidak salah, namun tidak juga benar. Bila kita melihat Linux secara parsial, yakni hanya kernel/intinya saja tentu pernyataan itu dapat dibenarkan. Apa sih yang bisa dilakukan oleh ’seonggok’ kernel? Dan meskipun kernel itu bisa dipakai, apa sih yang menarik dari tampilan command line based dengan background hitam dan teks putih saja?

Namun bila kita melihat Linux secara keseluruhan sebagai satu kesatuan sistem operasi yang komplit, dengan desktop environment dan lingkungan kerja berbasis GUI (Graphical User Interface) yang indah, kemungkinan kamu akan membantah pernyataan itu. Kasih contoh dong! Oke, mari kita tilik sejenak desktop GNOME atau KDE (atau yang lainnya) dengan Compiz enabled dan setting animasi desktop yang maksimal, saya yakin kamu akan takjub melihat keindahannya. Tidak percaya? Silakan berkunjung ke YouTube dan masukkan kata kunci pencarian “compiz desktop”, tonton salah satu video demonstrasinya.

5. Linux itu membingungkan
Amat sangat membingungkan! Itulah perasaan yang akan kamu temui saat pertama kali menatap ‘wajah’ Tux si pinguin ini. Bingung mau memakai distribusi Linux apa, bingung mau pakai software yang mana, bingung untuk menginstal aplikasi apa diantara sekian banyak aplikasi, bingung untuk memilih desktop environment (GNOME, KDE, Xfce, dsb), dan banyak kebingungan-kebingungan lain yang mungkin akan kamu jumpai.

Semua itu wajar. Di dunia Linux dan open source, freedom is the will. Saking beragamnya kebebasan yang ditawarkan, maka tidaklah mengherankan bila perkembangan Linux dan software open source pada umumnya dapat dibilang pesat.

Belum lagi ditambah dengan kebingungan mau bertanya kepada siapa bila nantinya kamu menemui kendala yang serius dikarenakan saking banyaknya LUG (Linux User Group) baik yang bertaraf lokal maupun internasional yang siap membantu menyelesaikan masalah yang kamu temui.

6. Linux itu mahal
Benar sekali! Linux itu mahal! Karena kamu ‘kemungkinan’ akan mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendapatkannya. Iya! Semahal satu dua keping CD/DVD blank untuk ‘membakar’ salinan/ISOnya.

Juga untuk membayar koneksi internet (bila ada) atau CD/DVD repository (paket software dalam CD/DVD). Kita ambil contoh DVD repository Ubuntu yang dijual di berbagai toko online, harganya berkisar antara 50.000 s.d 100.000 rupiah! Dudududu… mahal sekali…

Setuju! Mahal sekali biaya yang harus dikeluarkan demi mendapatkan tambahan paket software free dan open source berkualitas yang super lengkap dan super banyak! Coba bandingkan dengan harga satu lisensi sistem operasi proprietary yang harganya berkisar diatas US$ 100 atau harga lisensi untuk satu software proprietary yang harganya bervariasi mulai dari US$ 19.99 hingga ratusan dollar! Ah, jauh sekali perbedaannya. Linux memang mahal.

Ubuntu, melalui program shipitnya menawarkan pengiriman CD Ubuntu gratis ke seluruh penjuru dunia. Namun tidak sepenuhnya gratis! Melainkan mesti membayar ’semacam pajak yang entah terang atau gelap’ ke Kantor Pos, yang biayanya berkisar antara 5000 s.d 7000 rupiah. Mahalnya…

7. Linux itu membodohkan
Maksudnya?

Begini, betapa ‘bodoh’nya ‘orang-orang itu’, sudah capek-capek membuat program eh… kok malah diberikan begitu saja kepada orang lain, berikut source codenya pula! Tanpa meminta imbalan apa-apa! Logis nggak sih?

Melalui tindakan yang ‘bodoh’ itu, para programmer dan mereka yang berkecimpung di dunia open source telah berkontribusi yang tidak sedikit demi kemanusiaan dan perkembangan teknologi informasi untuk masa kini dan masa yang akan datang.

Melaui ‘kebodohan’ mereka pula, perkembangan software open source akan semakin cepat karena akan ada banyak orang yang turut berpartisipasi dalam mencari bugs yang mungkin ada untuk kemudian diperbaiki dan dioptimasi serta ditingkatkan fitur-fiturnya.

8. Linux itu berdosa
Ya, ‘berdosa’ kepada pengembang software proprietary karena tidak memberikan ‘pemasukan’ ke ‘kantong’ mereka dikarenakan software proprietary buatannya mendapatkan saingan dari software open source yang lebih murah, halal, dan legal dengan fitur yang tidak kalah (bahkan melebihi fitur-fitur yang ada pada software proprietary tersebut).

9. Linux itu menyedihkan
Sangat menyedihkan malah, bagaimana mungkin sistem operasi dengan usia yang relatif muda ini mampu berkembang pesat seperti sekarang ini, bahkan berani menghadapi sistem operasi proprietary yang telah dikembangkan jauh sebelumnya dan memiliki pangsa pasar yang tidak sedikit di seluruh dunia.

Bila dulu, banyak pihak yang meramalkan IBM OS/2 adalah sistem operasi masa depan, namun kenyataannya sekarang sungguh berbeda, OS/2 telah ‘down’ (bila tidak ingin dikatakan ‘mati’). Mari kita lihat bagaimana perkembangan Linux beserta software-software open source lainnya beberapa tahun kedepan.


Catatan:
* Tulisan diatas hanyalah sebuah pemikiran bodoh dari penulis yang tidak tahu dan tidak mengerti apa-apa. Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah dan kurang berkenan di hati para pembaca.

Monday, September 28, 2009

Perintah Terminal ( console ) di Linux

0 comments



cd x atau cd /x = masuk ke direktori x

cd .. atau cd ../ atau cd/.. = pindah ke direktori satu level di bawah

x lalu [tab] [tab] = berguna untuk mengetahui perintah apa saja yang tersedia yang berawalan huruf x

adduser = untuk menambahkan user baru

ls atau dir = untuk melihat isi suatu direktori

cat = untuk melihat isi dari suatu file text

mv x y = untuk memindahkan atau merename file x ke file y

cp x y = untuk mengkopi file x ke file y

rm x = untuk menghapus file x

mkdir x = untuk membuat direktori x

rmdir x = untuk menghapus direktori x

rm -r x = untuk menghapus direktori x beserta seluruh isinya

rm p = untuk menghapus paket tertentu

df atau df x = untuk mengetahui space kosong dalam device x

top = untuk mengetahui status memori (tekan q untuk quit)

man x = untuk mengetahui keterangan manual dari suatu perintah

less x = untuk melihat isi dari suatu file text

echo x = untuk mencetak isi dari suatu file x ke screen

ifconfig = membuat ip

mc = untuk menghidupkan Norton Commander dalam Linux (sangat berguna dan memudahkan bagi newbie)

mount = untuk menghidupkan suatu device spt cdrom

halt = untuk shutdown

reboot = untuk reboot

—- read —-
chmod = untuk mengubah permission suatu file

ls -l x = untuk melihat isi suatu direktori secara rinci

ln -s x y = untuk membuat link dari suatu file x ke file y

find x -name y -print = untuk menemukan file y, dengan mencari mulai dari direktori x dan tampilkan hasilnya pada layar

ps = untuk melihat seluruh proses yang sedang berjalan

kill x = untuk mematikan proses x (x adalah PID di dalam ps)

[alt] + F1 – F7 == untuk berpindah dari terminal 1 – 7 (ciri khas Linux)


Takut belajar Linux ???

0 comments
Seringkali orang takut untuk mulai belajar Linux karena menurut pandangan banyak orang, Linux merupakan sesuatu yang susah untuk dipelajari. Padahal hal tersebut salah, semuanya hanya bergantung pada faktor kebiasaan saja.

Sumber-sumber di Internet

Ada banyak sekali situs di Internet yang berisi tentang Linux, sebagai awal untuk belajar Linux, ada beberapa situs yang layak untuk dikunjungi, yang pertama adalah The Linux Documentation Project (http://www.tldp.org) yang terkenal dengan HOW-TO nya yang berisi tutorial tentang topik-topik tertentu di Linux.

Situs berikutnya adalah Linux Newbie (http://www.linuxnewbie.org) yang berisi tutorial Linux dengan bahasa awam sehingga relatif lebih mudah untuk dipahami bagi pemula. Bagi yang suka chatting, Linux Newbie juga memiliki sebuah channel yang bernama #linuxnewbie pada server Ef Net.


Menggunakan man pages

linux memiliki sebuah manual yang bernama man pages yang berisi petunjuk cara penggunaan sebuah perintah, untuk memanggilnya, gunakan perintah:

# man

misalnya kita ingin mempelajari perintah ls, maka ketikkan perintah:

# man ls

perintah tersebut akan menampilkan petunjuk penggunaan perintah ls, untuk menggulung layar keatas bawah, gunakan tombol panah atas dan bawah, sedangkan untuk keluar, gunakan tombol q.


Belajar dari direktori /etc

direktori /etc adalah direktori tempat dimana program di Linux biasa menyimpan file konfigurasinya. Sebagian besar dari file konfigurasi tersebut dilengkapi dengan keterangan yang dapat dipelajari. Untuk mengetahui asal usul sebuah file, cobalah menggunakan perintah man diatas untuk mengetahui file apakah itu.

Linux Mint 7.0 Gloria

0 comments
Linux Mint 7.0 Gloria merupakan turunan dari Ubuntu 9.04 Jaunty Jackalope, Linux Mint 7.0 Gloria memiliki taste yang berbeda. It’s green and fresh!


Selain itu, tampilan menunya juga keren.


Mau coba..?? silakan download di sini

" TUX " Maskot Linux

0 comments

TUX sebagai maskot dari OS Linux dibuat oleh Larry Ewing pada tahun 1996. Disebut Tux pertama kali oleh James Hughes yang diambil dari kata Trovalds Unix. Tux dibuat pertama kali untuk mengikuti lomba desain logo Linux. Walaupun tidak menjadi juara pada lomba tersebut, Trovalds memilih linux sebagai maskot (berdasarkan sumber yang tidak jelas, Trovalds pernah dipatuk pinguin saat pergi ke kebun binatang).

Sedikit Mengenal Linux

0 comments

Linux (LINus UniX) merupakan sebuah sistem operasi yang dibuat oleh Linus Torvalds yang terispirasi oleh Minix (MIni uNIX). Minix merupakan sebuah sistem operasi kecil yang dikembangkan oleh Andrew S Tanenbaum. Pada awalnya Linux merupakan sebuah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds, remaja 21 Tahun yang kuliah di universitas Helsinki Finlandia.


Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus 1991 yang kemudian diposting ke mailing list comp.os.minix, dengan maksud menawarkan sumber kode dari apa yang telah dia buat dan mengundang para programmer lain untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi dari Linux yaitu versi 0.02 yang hanya dapat menjalankan GNU/BASH (GNU Bourne Again Shell) dan GNU/GCC (GNU C Compiler).

Linux versi pertama dirilis pada tanggal 14 Maret 1994, setelah tiga tahun mengalami masa
pengembangan yang dilakukan oleh banyak programmer dari seluruh dunia. Saat ini Linux yang
biasanya dipaket dengan program-program dari proyek GNU ataupun program-program lain dan dibundle dengan sebutan “distro Linux” merupakan sebuah sistem operasi turunan dari UNIX yang lengkap, bisa digunakan untuk jaringan, pengembangan perangkat lunak, multimedia, pekerjaan kantor dan lain sebagainya. GNU sendiri merupakan sebuah proyek yang didirikan oleh Richard M Stallman (RMS) pada tahun 1984, yang bertujuan untuk membuat sistem operasi lengkap bergaya UNIX yang bebas bagi masyarakat.

Untuk penggunaan sehari-hari, pengguna dapat memilih distribusi Linux (Distro) yang telah
banyak dikenal, seperti Debian, RedHat, Slackware, Mandriva, SuSE, Gentoo, Ubuntu, Kubuntu dan ratusan distro lainnya yang masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan sendiri-sendiri. Perbedaan mendasar dari sebuah distro adalah paket-paket yang disertakan ataupun manajemen paketnya, akan tetapi dari perbedaan tersebut masih tetap menggunakan kernel Linux yang sama .